Botnet Mirai Bangkit Lagi, Perangkat IoT di Indonesia Jadi Sasaran

Read Time:2 Minute, 30 Second

Botnet Mirai Bangkit Lagi, Perangkat IoT di Indonesia Jadi Sasaran

Jakarta – Ancaman botnet Mirai kembali muncul di tahun 2025, menargetkan perangkat Internet of Things (IoT) di Indonesia. Pakar keamanan siber memperingatkan bahwa kebangkitan botnet ini dapat mengganggu sistem digital, merusak infrastruktur, dan menimbulkan kerugian finansial bagi pengguna dan perusahaan.


Apa itu Botnet Mirai?

Botnet Mirai pertama kali muncul pada 2016 dan dikenal sebagai salah satu malware paling berbahaya. Mirai menginfeksi perangkat IoT seperti:

  • Kamera CCTV

  • Router Wi-Fi

  • Smart TV dan perangkat rumah pintar lainnya

Setelah terinfeksi, perangkat tersebut dikendalikan secara jarak jauh oleh hacker untuk melakukan serangan Distributed Denial of Service (DDoS), yang dapat melumpuhkan server dan jaringan internet.

“Mirai bukan sekadar virus biasa. Ia memanfaatkan celah keamanan IoT yang lemah untuk membuat jaringan zombie yang besar,” ujar Dr. Andi Prasetyo, pakar keamanan siber.


Dampak Kebangkitan Mirai

Kebangkitan botnet Mirai menimbulkan sejumlah ancaman serius bagi Indonesia:

  1. Gangguan Infrastruktur Digital
    Serangan DDoS dapat menargetkan bank, e-commerce, atau layanan pemerintah, sehingga mengganggu layanan publik.

  2. Kebocoran Data
    Beberapa varian Mirai kini mampu mencuri informasi dari perangkat IoT yang terinfeksi, termasuk data login dan konfigurasi jaringan.

  3. Kerugian Finansial
    Perusahaan yang menjadi target serangan akan menghadapi biaya mitigasi yang tinggi, termasuk pemulihan sistem dan audit keamanan.

  4. Pemanfaatan Perangkat untuk Aktivitas Ilegal
    Botnet Mirai dapat digunakan untuk mengirim spam, menjalankan serangan ransomware, atau menyebarkan malware tambahan ke jaringan lain.


Faktor Indonesia Rentan

Indonesia menjadi target potensial karena beberapa faktor:

  • Pertumbuhan pesat perangkat IoT di rumah, kantor, dan industri

  • Kurangnya kesadaran keamanan digital di kalangan pengguna

  • Pengaturan kata sandi default yang lemah

  • Kurangnya pembaruan firmware dan sistem

Dr. Andi Prasetyo menambahkan:

“Banyak perangkat IoT di Indonesia masih menggunakan password default. Ini membuka pintu bagi Mirai untuk mengambil alih perangkat dan menambah kekuatan botnet.”


Cara Mitigasi Serangan Mirai

Pakar keamanan menyarankan langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko:

  1. Ganti Password Default
    Setiap perangkat IoT harus menggunakan password unik yang kuat.

  2. Perbarui Firmware dan Sistem
    Pastikan perangkat IoT selalu menjalankan versi terbaru untuk menutup celah keamanan.

  3. Segmentasi Jaringan
    Pisahkan jaringan IoT dari jaringan utama agar jika satu perangkat terinfeksi, dampaknya tidak meluas.

  4. Gunakan Antivirus dan Sistem Keamanan IoT
    Beberapa antivirus modern kini mampu mendeteksi perilaku botnet dan menghentikan infeksi.

  5. Edukasi Pengguna
    Kesadaran pengguna adalah pertahanan pertama. Mengedukasi masyarakat mengenai risiko botnet sangat penting.


Tren Serangan Siber di Indonesia

Kebangkitan Mirai menjadi bagian dari tren global serangan siber:

  • Botnet semakin canggih, mampu menghindari deteksi dan memperluas jaringan infeksi

  • Serangan DDoS besar-besaran semakin sering terjadi di berbagai negara

  • Perangkat IoT menjadi target utama karena pertumbuhannya yang cepat dan keamanan yang lemah

Pakar menekankan bahwa Indonesia harus meningkatkan pertahanan siber nasional dan mendorong perusahaan serta individu untuk menjaga perangkat digital mereka.


Kesimpulan

Kebangkitan botnet Mirai menjadi peringatan serius bagi Indonesia. Perangkat IoT yang tidak aman dapat dimanfaatkan untuk serangan siber masif, mengancam infrastruktur, data, dan stabilitas ekonomi digital.

Langkah mitigasi, seperti penggantian password default, pembaruan firmware, segmentasi jaringan, dan edukasi pengguna, menjadi kunci untuk mencegah serangan ini.

Kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan IoT, dan masyarakat diperlukan agar ancaman botnet dapat dikendalikan dan keamanan digital Indonesia tetap terjaga.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Data Maskapai Kena Serang Dedemit Maya, Bonus Direksi Qantas Disunat 15%
Next post Ini Alasan Pertahanan Siber Harus Berlapis